Pesan Cinta untuk Calon Bidadariku

Untuk kau yang tersungkur mesra di atas sajadah,

Aku yakin, bukan harta yang kau inginkan.
Aku juga yakin, bukan tahta yang kau harapkan.
Apalagi pangkat dan jabatan yang bisa menghilang dalam sekejap dari pandangan.
Karenanya, bukan itu semua yang ku cari, Sayangku!

Kau yakin, bukan hanya kecantikan yang aku inginkan.
Kau juga yakin, bukan cuma keturunan mulia yang kuharapkan.
Karenanya aku yakin, di sepertiga malam kau basahi mukenamu dengan airmata.

Sayangku, mungkin saat ini aku belum pernah melihat wajah cantikmu.
Tapi percayalah, Tuhan telah menentukan waktu yang tepat.
Ya, waktu yang tepat saat kau mencium tanganku, dan aku mencium keningmu.
Saat itu pula kasih kita dipayungi jutaan malaikat dengan senyum simpul di sudut bibirnya.

Cintaku, aku tak peduli apapun pekerjaanmu,
selama kau tetap berjalan di atas titah Tuhanmu.

Wahai calon ibu dari anak-anakku,
kumohon tetaplah pada pendirianmu.
Jaga apa yang seharusnya kau jaga,
hingga nanti Tuhan mempertemukan kita.

Cantik,
maukah kau kuberitahu jalan termudah menuju surga?
Bekalilah dirimu dengan ilmu untuk selalu menemaniku kelak.

"Apabila seorang wanita shalat lima waktu, puasa sebulan (Ramadhan), menjaga kemaluannya dan taat kepada suaminya, maka dikatakan kepadanya: Masuklah engkau ke dalam surga dari pintu mana saja yang engkau sukai." (HR. Ahmad 1/191)

Saat itu,
kau selalu merapihkan kerah kemejaku setiap pagi.
Tak lupa kau simpulkan senyum tipis di ujung bibirmu.
Air hangat selalu kau siapkan untuk melemaskan otot-ototku selepas kerja seharian.
Maka nikmat mana lagi yang pantas aku dustakan?

Bidadariku,
aku bisa merasakan degup jantungmu.
Kau pasti begitu gugup menungguku.
Aku pun begitu.

Jangan risau sayang,
pasti Tuhan mempertemukan kita.
Pada saat-saat terindah yang membuat kita tak mampu membendung air mata.
Aku begitu merindukanmu cinta, bahkan saat kita belum bertemu mata.

Kita begitu dekat,
tapi begitu terjaga.
Genggamlah tanganku, 
mari kita berjalan menuju kebahagiaan abadi.
Aku janji!

Wahai jiwa-jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai; lalu masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku (QS al-Fajr [89]: 27-30).



HIDAYATUL FAJRI
Jakarta, 12 November 2013

Ketika Kau Terbangun dari Tidur Panjangmu


Kawan, pernahkah kau merasakan sesuatu yang baru padahal selama ini ia berada di dekatmu? Dekat sekali. Dan apa pula yang kau rasakan saat tiba-tiba kau dibangunkan dari tidur panjangmu?

Mari kuceritakan. Aku merasa beruntung, sebab di usiaku yang sudah tiba di angka 23 aku diperkenankan untuk mengenali diriku lebih jauh. Sebenarnya aku sudah beberapa kali menjalani kegiatan serupa, tapi kurasa kali ini berbeda. Akhir pekan lalu (9-10 Nov 2013) aku mengikuti pelatihan pembangunan karakter yang diwajibkan oleh kantorku.