Dusun Bambu
Mengisi waktu senggang dengan berlibur bersama teman-teman
memang merupakan kegiatan yang sangat mengasyikkan. Kali ini aku bersama
teman-temanku berkesempatan mengunjungi tempat yang belum pernah kami kunjungi
sebelumnya: Dusun Bambu.
Berlokasi di kawasan Lembang, Bandung, Dusun Bambu
menawarkan liburan dengan suasana desa yang sejuk dan asri dengan aksen rumah
dan saung bambu khas Sunda. Cocok sekali untuk keluar sejenak dari rutinitas
dan penatnya suasana Jakarta.
Sabtu, 21 Februari 2015 pukul 10:30 WIB
Setelah istirahat sejenak dan bersih-bersih, kami sarapan di
warung Sindang Sono, Gegerkalong Girang. Menunya ayam goreng dan bakar.
Sebenarnya ini lebih cocok disebut makan siang ketimbang sarapan. Sesuatu yang
spesial dari warung makan ini adalah sambel hejo (baca: hijau) yang enak dan
super pedas. Harganya pun cukup terjangkau, satu porsi Rp. 14 ribu.
Warung Sindang Sono, Gegerkalong Girang |
Selesai makan, kami langsung menuju Dusun Bambu. Sekitar
pukul 11:30 WIB kami sampai. Setelah membayar tiket masuk seharga Rp. 10 ribu,
kami langsung mencari spot-spot menarik untuk memuaskan naluri kenarsisan kami.
Hehe…
Saat kami datang, ternyata sedang dihelat perayaan hari jadi
satu tahun Dusun Bambu. Karena masih suasana Imlek, banyak lampion-lampion
terpasang. Kondisinya juga sangat ramai oleh pengunjung dari etnis Tionghoa.
Pertama masuk, kami menikmati sejenak suasana Kampung Layung
sekaligus berfoto-foto. Kampung Layung adalah salah satu area di Dusun Bambu
yang merupakan miniatur persawahan lengkap dengan rumah dan saung bambu. Bagi yang kangen suasana desa, spot ini cukup mampu menghilangkan dahaga akan pemandangan yang asri.
Lalu kami lanjut menuju Lutung Kasarung. Tempat ini adalah
restoran yang didirikan beberapa meter di atas permukaan tanah dan berbentuk
sarang burung. Karena bentuknya yang unik, spot ini paling banyak didatangi pengunjung. Tapi karena aksesnya cuma jalan sempit di antara pagar besi, pengunjung harus rela mengantre. Di Lutung Kasarung kami tidak makan, cuma foto-foto aja. Hehe…
Lutung Kasarung |
Puas berfoto di Lutung Kasarung, kami istirahat sejenak sekalian sholat zuhur. Usai sholat, kami bermain-main di Taman Bunga Arimbi. Sebenarnya area ini tidak luas, tapi bunganya yang beragam mampu menarik perhatian pengunjung. Ada
beberapa jenis bunga di sini, dan yang paling menarik perhatianku adalah
lavender.
Lavender Taman Bunga Arimbi |
Karena siang itu matahari sangat terik, kami memutuskan
untuk tidak berlama-lama di Dusun Bambu. Sebelum pulang, kami menyempatkan diri
menuju Saung Purbasari yang berada di tengah danau buatan. Tapi kami hanya
menikmati dari pinggir danau saja. Sekilas spot ini mirip dengan Kampung Sampireun di Garut. Puas bergaya di depan kamera, kami meninggalkan Dusun
Bambu.
Saung Purbasari |
Awalnya, tujuan selanjutnya adalah Saung Angklung Udjo. Tapi
karena tiket masuknya cukup mahal Rp. 60 ribu per orang, kami lebih memilih
untuk kembali ke penginapan dan berburu makanan di kawasan Gegerkalong yang
terkenal dengan banyaknya jajanan murah ukuran kantong mahasiswa. Kami jajan seblak khas Bandung dan jus buah.
Maknyusss...
Jalan-jalan tanpa berburu kuliner khas rasanya kurang lengkap. Prinsip kami, hati senang perut kenyang. Sore itu kami istirahat sambil mengelus perut yang kekenyangan.
Jalan-jalan tanpa berburu kuliner khas rasanya kurang lengkap. Prinsip kami, hati senang perut kenyang. Sore itu kami istirahat sambil mengelus perut yang kekenyangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar