Kawah Putih
Tujuanku kali ini mungkin sudah tidak asing di telinga para
pelancong: Kawah Putih. Kawah yang terletak di Ciwidey, Bandung ini memang
sudah terkenal sebagai salah satu spot wisata andalan Jawa Barat.
Berdasarkan info yang kuperoleh dari wikipedia.org, Kawah
Putih adalah kaldera hasil letusan Gunung Patuha pada abad ke sepuluh. Dahulu,
kawasan ini dianggap angker karena setiap burung yang melintas di atasnya akan
mati. Sampai akhirnya pada tahun 1837, seorang ahli bernama Dr. Franz Wilhelm
Junghuhn memutuskan untuk mendaki puncak Gunung Patuha untuk meneliti. Dari
puncak, ia melihat ada danau berwarna putih dengan bau belerang yang menyengat.
Sejak saat itu Kawah Putih mulai tersohor dan baru pada 1987 dikembangkan
sebagai tempat wisata.
Minggu, 22 Februari 2015
Pagi itu, pukul 04:00 WIB aku sudah bangun dan langsung
mandi. Brrr… air yang kupakai untuk
mandi lebih dingin dari biasanya. Setelah itu aku langsung menuju Masjid
Daarut Tauhid untuk menunaikan sholat subuh. Suasana sholat pagi itu terasa sangat menyentuh, begitu
menenangkan. Seakan membasahi hati yang mungkin tak disadari sudah lama
kering.
Akan ada masa
ketika semua terasa berjalan begitu sempurna
dan kita cukup menikmatinya
cuma itu saja
Usai sholat kami kembali ke penginapan untuk bersiap-siap. Pagi itu kami sekalian check out. Setelah semua beres, kami menjemput Iis dan Tia yang menginap di tempat kos Iis. Oh ya, Iis memang sedang melanjutkan master di UPI Bandung. Seminggu sekali ia bolak-balik Cibinong-Bandung.
Akan ada masa
ketika semua terasa berjalan begitu sempurna
dan kita cukup menikmatinya
cuma itu saja
Usai sholat kami kembali ke penginapan untuk bersiap-siap. Pagi itu kami sekalian check out. Setelah semua beres, kami menjemput Iis dan Tia yang menginap di tempat kos Iis. Oh ya, Iis memang sedang melanjutkan master di UPI Bandung. Seminggu sekali ia bolak-balik Cibinong-Bandung.
Tepat pukul 07:00 WIB kami berangkat menuju Kawah Putih. Di
tengah perjalanan kami berhenti sebentar buat sarapan. Pagi itu kami sarapan
dengan kupat tahu. Pukul 09:00 WIB kami sampai di Kawah Putih. Awalnya kami
ingin mandi air hangat dulu di Ciwalini. Tapi karena sudah terlalu siang, kami
langsung menuju kawah. Tiket masuk mobil Rp. 150 ribu, sedangkan pengunjung
dikenai tarif Rp. 18 ribu per orang.
Suasana di Kawah Putih pagi itu cenderung sepi. Tak banyak
mobil yang parkir. Tak membuang waktu, kami langsung menuju inti kawah. Matahari pagi itu sangat cerah. Pemandangan kawah sangat
memukau. Tebing batu, air kawah yang berwarna putih, dan belerang yang kekuningan di pinggir kawah
merupakan kombinasi yang luar biasa
memesona. Hanya saja, bau belerang sangat menyengat. Aku langsung pasang
masker.
Kawah Putih |
Apalah artinya harta,
jika kebersamaan ini saja mampu membuatku bahagia
Tanpa dikomando, kami langsung mencari spot terbaik untuk
foto-foto. Kamera dan tripod langsung dikeluarkan. Kami juga melihat beberapa
wisatawan asing. Dari penampilan dan bahasanya, kupastikan mereka dari Jepang,
China dan Jerman.
jika kebersamaan ini saja mampu membuatku bahagia
Satu setengah jam berada di pinggir kawah dengan matahari
yang sangat yang terik ternyata cukup membuat kami angkat tangan. Pukul 10:30
WIB kami memutuskan kembali ke parkiran. Sebelum pulang, kami membeli stroberi
yang menjadi komoditas unggulan di Ciwidey. Stroberi di sini kukira-kira ukurannya lebih besar dari kebanyakan.
Stroberi Ciwidey |
Setelah itu, kami mampir ke toko kue Kartika Sari yang sudah
menjadi ikon oleh-oleh Bandung. Aku beli dua brownies ukuran besar dan satu
bungkus keripik tempe. Siang itu juga kami langsung meluncur menuju tujuan
selanjutnya, Stone Garden.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar